Angkatan Pendiri
Angkatan Pendiri
Aktris, Manajer Seni Pentas, Aktivis Teater
Lahir di Manado, 23 April 1952.
Bersama Teater Ketjil, ikut pentas Sumur Tanpa Dasar keliling Amerika dalam KIAS (Kesenian Indonesia di Amerika Serikat), 1992. Pada 1997, berkeliling Jepang atas undangan The Japan Foundation. Dan pada tahun 2000, memperoleh grant dari Pemerintah Amerika Serikat untuk kunjungan budaya selama sebulan dalam program bertajuk The Role of Theatre in US Society.
Ikut mendirikan TEATER KOMA, 1 Maret 1977. Bermain dalam banyak lakon karya penulis drama dan sutradara N. Riantiarno, yang kemudian menjadi suaminya pada 1978. Antara lain; Rumah Kertas, Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Primadona, Sampek Engtay, Konglomerat Burisrawa, Suksesi, Kala, Republik Bagong, Presiden Burung-Burung, Republik Togog dan Maaf.Maaf.Maaf.
Dia juga memainkan peran penting dari karya para penulis drama kelas dunia. Antara lain; Orang Kaya Baru dan Tartuffe/Moliere, Perang Troya Tidak Akan Meletus/Jean Girodoux, Teroris/Jean Paul Sartre, Brown Yang Agung/Euegene O’Neill, Exit The King dan Makbeth/Eugene Ionesco, The Threepenny Opera dan The Good Person of Shechzwan/Bertolt Brecht, The Crucible/Arthur Miller, Romeo Juliet/William Shakespeare, Women in Parliament/Aristophanes, The Visit/Friedrich Durrenmatt, dan What About Leonardo/Evald Flisar.
Sebagai aktris, selain panggung, dunia film dijelajahinya pula. Dia bermain dalam film-film; Akibat Buah Terlarang, Jangan Ambil Nyawaku, Petualang-Petualang, Jakarta 66, Opera Jakarta, Petualangan Sherina, Brownies.
Di dalam kelompok TEATER KOMA, dia manajer grup sekaligus ‘ibu’ yang penuh perhatian kepada para anggota. Pernah bekerja sebagai asisten kehumasan majalah Pertiwi, dan direktris perusahaan PR, RR & Associates. Dia memimpin pengelolaan sebuah Forum Apresiasi Seni Pertunjukan, yang sudah diperjuangkannya sejak 1997 dan didanai oleh Ford Foundation.
Pernah menjabat Ketua Dewan Kesenian Jakarta, periode 1996-2003. Mengelola berbagai festival seni-pertunjukan; musik, tari, teater, berskala nasional dan internasional. Dia ikut mengelola Pertemuan Sastrawan Nusantara di Padang, Festival Teater Indonesia di Solo dan Yogyakarta, dan Musyawarah Dewan-Dewan Kesenian se-Indonesia di Medan dan Makassar.
Dia ikut mengelola pelaksanaan Art Summit Indonesia (Festival Seni Pertunjukan Kontemporer Internasional) sejak awal, 1998. Dia mengelola berbagai kolaborasi seni pentas, antara lain PRISM, yang mementaskan hasil kolaborasinya di Tokyo, Bangkok, Kuala Lumpur, Singapore, Manila dan Jakarta.
N. RIANTIARNOAktor, Penulis, Sutradara.Lahir di Cirebon, Jawa Barat, 6 Juni 1949.
Berteater sejak 1965, di Cirebon. Tamat SMA, 1967, melanjutkan kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia, ATNI, Jakarta. Bersama Teguh Karya mendirikan TEATER POPULER, 1968. Masuk Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, 1971. Mendirikan TEATER KOMA, 1 Maret 1977. Hingga 2008, menggelar sekitar 114 produksi panggung dan televisi. Menulis sebagian besar karya panggungnya, antara lain; Rumah Kertas, J.J Atawa Jian Juhro, Maaf.Maaf.Maaf, Kontes 1980, Trilogi OPERA KECOA (Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini), Konglomerat Burisrawa, Pialang Segitiga Emas, Suksesi, Opera Primadona, Sampek Engtay, Banci Gugat, Opera Ular Putih, RSJ atau Rumah Sakit Jiwa, Cinta Yang Serakah, Semar Gugat, Opera Sembelit, Presiden Burung-Burung, Republik Bagong, Tanda Cinta. | |
RATNA RIANTIARNOAktris, Manajer Seni Pentas, Aktivis TeaterLahir di Manado, 23 April 1952. Semula, mengenal dunia kesenian lewat seni tari. Dengan menari, dia sempat berkeliling dunia, kemudian mangkal di New York, AS, selama hampir dua tahun, 1974-1975. Main drama pertama kali di Teater Kecil dalam lakon Kapai Kapai, 1969. Sesudah itu sering memainkan peranan penting dalam lakon-lakon karya Arifin C. Noer, sutradara kenamaan asal Cirebon yang dia anggap sebagai guru teaternya. Antara lain; Sumur Tanpa Dasar, Mega-Mega, Madekur Tarkeni, dan Kocak-Kacik. Bersama Teater Ketjil, ikut pentas Sumur Tanpa Dasar keliling Amerika dalam KIAS (Kesenian Indonesia di Amerika Serikat), 1992. Pada 1997, berkeliling Jepang atas undangan The Japan Foundation. Dan pada tahun 2000, memperoleh grant dari Pemerintah Amerika Serikat untuk kunjungan budaya selama sebulan dalam program bertajuk The Role of Theatre in US Society. | |
12 PENDIRI
|
I/1977
(KELOMPOK PENDIRI-12)
| Syaeful Anwar | |
Jajang Pamontjak-C.Noer |
Rima Melati | |
Titi Qadarsih | Otong Lenon |
Cini Goenarwan |
Jim Bary Aditya |
Agung Dauhan |
Zaenal Bungsu |
N. RIANTIARNOAktor, Penulis, Sutradara. Lahir di Cirebon, Jawa Barat, 6 Juni 1949. Wafat di Jakarta, 20 Januari 2023 Berteater sejak 1965, di Cirebon. Tamat SMA, 1967, melanjutkan kuliah di ATNI, Akademi Teater Nasional Indonesia, Jakarta. Berguru kepada Teguh Karya dan ikut mendirikan TEATER POPULER, 1968. Masuk Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, 1971. Mendirikan TEATER KOMA, 1 Maret 1977. Hingga 2023, sudah menggelar lebih dari 200 produksi panggung dan televisi. Menulis sebagian besar karya panggungnya, antara lain; Rumah Kertas, J.J Atawa Jian Juhro, Maaf.Maaf.Maaf, Kontes 1980, Trilogi OPERA KECOA (Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini), Konglomerat Burisrawa, Pialang Segitiga Emas, Suksesi, Opera Primadona, Sampek Engtay, Banci Gugat, Opera Ular Putih, RSJ atau Rumah Sakit Jiwa, Cinta Yang Serakah, Semar Gugat, Opera Sembelit, Presiden Burung-Burung, Republik Bagong, Kala, Republik Togog, Republik Petruk, Republik Cangik, Tanda Cinta, Rumah Pasir, Siejinkwie, Siejinkwie Kena Fitnah, Siejinkwie di Negeri Sihir, Demonstran. |
|
Memanggungkan karya-karya penulis kelas dunia, antara lain; Woyzeck/Georg Buchner, The Threepenny Opera, The Good Person of Shechzwan dan Mother Courage and Her Children/Bertolt Brecht, The Comedy of Error dan Romeo Juliet/William Shakespeare, Women in Parliament/Aristophanes, Animal Farm/George Orwell, The Crucible/Arthur Miller, Doea Dara, Orang Kaya Baru, dan Tartuffe atau Republik Togog/Moliere, The Marriage of Figaro/Beaumarchaise, The Visit/Friedrich Durrenmatt, Leonardo/Evald Flisar. Menulis skenario film dan televisi. Karya skenario filmnya, Jakarta Jakarta, meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia di Ujung Pandang, 1978. Karya sinetronnya, Karina, meraih Piala Vidia pada Festival Film Indonesia di Jakarta, 1987. Meraih lima hadiah sayembara Penulisan Naskah Drama Dewan Kesenian Jakarta (1972-1973-1974-1975 dan 1998). Juga merebut hadiah Sayembara Naskah Drama Anak-anak dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978, berjudul Jujur Itu .. Menulis dan menyutradarai di TVRI, kemudian menulis dan menyutradarai di beberapa teve swasta. Antara lain; Cermin, Gigi Busuk, Anak Kandung, Potret, Matahari-Matahari, Malam Semakin Kelam, Gelas Retak, Benang-Benang Rapuh, Lingkaran Putih, Tiga Merpati, Karina, Jumilah Kembang Kota Paris, Rembulan Terluka, Onah dan Impiannya dan Komedi Nusa Getir. Menulis beberapa skenario film, antara lain; Amalia SH, Ranjang Pengantin, Ketemu Jodoh, Dalam Kabut Dan Badai, Jinak-Jinak Merpati, Dokter Siti Pertiwi Pergi Ke Desa, Perangkap Cinta, Gadis Hitam Putih, Gaun Pengantin, Halimun, Ketemu Jodoh, Jakarta Jakarta, Kawin Lari, Macan Kertas, Pacar Pertama, Puber, Sama Juga Bohong, Skandal, Surat Undangan dan Cemeng 2005 The Last Primadona. Semuanya, sudah diproduksi. Novel Ranjang Bayi dan Percintaan Senja, meraih hadiah Sayembara Novelet Majalah FEMINA dan Sayembara Novel Majalah KARTINI. Pada 1993, dianugerahi Hadiah Seni, Piagam Kesenian dan Kebudayaan dari Departemen P&K, atas nama Pemerintah RI. Dan menerima Satya Lencana Kebudayaan 2012, dari Presiden Republik Indonesia. Juga mendapat Anugerah Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2013. Film layar lebar karyanya, CEMENG 2005 (The Last Primadonna), 1995, diproduksi oleh Dewan Film Nasional Indonesia. Pada 1999 meraih penghargaan dari Forum Film Bandung untuk serial film televisi berjudul Kupu-kupu Ungu sebagai Penulis Skenario Terpuji 1999. Forum yang sama mematok film televisi karyanya (berkisah tentang pembauran), Cinta Terhalang Tembok, sebagai Film Miniseri Televisi Terbaik, 2002. Menulis novel trilogi: Cermin Merah, Cermin Bening dan Cermin Cinta, diterbitkan oleh Grasindo, 2004, 2005 dan 2006. 18 Fiksi di Ranjang Bayi, kumpulan cerita pendek, diterbitkan KOMPAS, 2005. Roman Primadona karyanya, diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, 2006. Dan pada tahun 2011, menulis Kitab Teater Tanya Jawab Seputar Seni Pertunjukan, diterbitkan oleh Grasindo. Pada 1975, berkeliling Indonesia mempelajari teater rakyat dan kesenian tradisi. Juga berkeliling Jepang atas undangan Japan Foundation, 1987 dan 1997. Pada tahun 2013, mendapat undangan dari Goethe Institut untuk mengikuti Berliner Festspiele, Berlin, Jerman, Theatre Treffen Funfzig. Mengunjungi negara-negara Skandinavia, Inggris, Prancis, Belanda, Italia, Afrika Utara, Turki, Yunani, Spanyol, Jerman. Kamboja, Thailand dan Cina, Cekoslowakia dan Slovenia, dalam kurun waktu 1986-2013. Pada 1978, mengikuti International Writing Program di University of Iowa, Iowa City, USA, selama 6 bulan. Partisipan pada International Word Festival, 1987, dan New Order Seminar, 1988, keduanya di Autralia National University, Canberra, Australia. Memperbincangkan Teater Indonesia di Cornell University, Ithaca, USA, 1990. Berbicara mengenai Teater Indonesia di kampus-kampus universitas di Sydney, Monash-Melbourne, Adelaide, dan Perth, 1992. Pada 1996, menjadi partisipan aktif pada Session 340, Salzburg Seminar di Austria. Beberapa kali menjadi Juri Festival Film Indonesia dan Festival Sinetron Indonesia. Pernah menjabat Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (1985-1990). Anggota Komite Artistik Seni Pentas untuk KIAS (Kesenian Indonesia di Amerika Serikat), 1991-1992. Anggota Board of Artistic Art Summit Indonesia, 2004 dan 2007. Ketua Pokja (Kelompok Kerja) Film Indonesia, Direktorat Film Depbudpar. Anggota BP2N (Badan Pertimbangan Perfileman Nasional), 2007-2009. Juga konseptor dari Jakarta Performing Art Market/PASTOJAK (Pasar Tontonan Jakarta I), 1997, yang diselenggarakan selama satu bulan penuh di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Menulis dan menyutradarai 6 pentas multimedia-kolosal: Rama-Shinta (1994), Opera Mahabharata (1996), Opera Anoman (1998), Bende Ancol (1999), Rock Opera (2003), Anomali Vs Anomi (2005), Timun Mas (2011). Ikut mendirikan majalah ZAMAN, 1979, dan bekerja sebagai redaktur (1979-1985). Ikut mendirikan majalah MATRA, 1986, dan bekerja sebagai Pemimpin Redaksi. Pada tahun 2001, pensiun sebagai wartawan. Kini berkiprah hanya sebagai seniman dan pekerja teater saja. Beberapa karyanya bersama TEATER KOMA, batal pentas karena masalah perizinan dengan pihak yang berwajib. Antara lain: Maaf.Maaf.Maaf. (1978), Sampek Engtay (1989) di Medan, Sumatera Utara, Suksesi, dan Opera Kecoa (1990), keduanya di Jakarta. Akibat pelarangan itu, rencana pementasan Opera Kecoa di empat kota di Jepang (Tokyo, Osaka, Fukuoka, Hiroshima), 1991, urung digelar pula karena alasan yang serupa. Tapi Opera Kecoa, pada Juli-Agustus 1992, dipanggungkan oleh Belvoir Theatre, salah satu grup teater garda depan di Sydney, Australia. Pada 1998, menerima Penghargaan Sastra 1998 dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Dan sekaligus meraih SEA WRITE AWARD 1998 dari Raja Thailand, di Bangkok, untuk karyanya Semar Gugat. Sejak 1997, menjabat Wakil Presiden PEN Indonesia. Pada 1999, menerima Piagam Penghargaan dari Menparsenibud (Menteri Pariwisata Seni & Budaya), sebagai Seniman & Budayawan Berprestasi. Juga, meraih FTI AWARD (Federasi Teater Indonesia) 2008. Meraih IKJ (Institut Kesenian Jakarta) Award, 2012, dan di tahun yang sama menerima Piagam Kehormatan, SATYA LENCANA KEBUDAYAAN dari Presiden RI. Diikuti dengan penghargaan lainnya, Anugerah Universitas Gajah Mada (2013), Habibie Award, Bidang ilmu budaya (2014), Piagam Penghargaan Akademi Jakarta (2014) dan Anugrah Pekan Teater Nasional (2018). Karya pentasnya Sampek Engtay, 2004, masuk MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai karya pentas yang telah digelar selama 80 kali selama 16 tahun dan dengan 8 pemain serta 4 pemusik yang sama. Menyutradarai Sampek Engtay di Singapura, 2001, dengan pekerja dan para pemain dari Singapura. Salah satu pendiri Asia Art Net, AAN, 1998, sebuah organisasi seni pertunjukan yang beranggotakan sutradara-sutradara Asia. Menjabat sebagai artistic founder dan evaluator dari PPAS, Practise Performing Art School di Singapura. Evaluator pada Akademi Seni Kebangsaan, Kuala Lumpur, Malaysia. Pengajar pada AKMR, Akademi Kesenian Melayu Riau. Pengajar Pasca-Sarjana pada Insitut Seni Indonesia (ISI) Solo, dan pengajar Pasca-Sarjana Universitas Dr. Soetomo, Surabaya. |
BIODATA LENGKAP N. RIANTIARNO
Nama yang dipakai : N. RIANTIARNO Nama asli : RIANTIARNO Nama baptis : NORBERTUS Nama kecil : Nano, Jendil, Nakula Lahir : Senin Kliwon, 6 Juni 1949, di Cirebon Parujakan, Jawa-Barat. (Kembar dua. Saudara kembar, lelaki, bernama PUJO PURNOMO, Alias JENDIL, alias SADEWA, meninggal pada usia 21 hari) Wafat : 20 Januari 2023, di Jakarta
Nama ayah : M. ALBERTUS SUMARDI, Djuwana - 4 November 1916 (pegawai PJKA, Perusahaan Jawatan Kereta Api, almarhum) Nama ibu : AGNES ARTINI, Tayu-Pati – 12 April 1919 (almarhumah)
Status perkawinan : Menikah dengan RATNA KARYA MADJID RIANTIARNO, aktris, (23 April 1952) pada 28-29 Juli 1978, di Gereja Effata, Jakarta. Dikaruniai 3 putra; Satria Rangga Buana, 3 Maret 1979 Rasapta Candrika, 12 Juli 1984 Gagah Tridarma Prastya, 22 Juni 1989
Pendidikan : 1955 – 1961 SD Negeri IV Cirebon 1961 – 1964 SMP Negeri II Cirebon 1964 – 1967 SMA Negeri I & II, Cirebon 1968 – 1970 ATNI, Akademi Teater Nasional Indonesia, Jakarta 1971 STF, Sekolah Tinggi Filsafat, Driyarkara, Jakarta
Perjalanan awal : 1964 - 1967, masuk anggota TTA (Tunas Tanah Air) kelompok kesenian di Cirebon. Kegiatan, membaca puisi di studi RRI, Cirebon, dan main drama; Aria Pangemban/Eddy Tarmidi, 1965 Caligula/Albert Camus, 1966 1967 - lulus SMA, ke Jakarta Melanjutkan kuliah di ATNI, Akademi Teater Nasional Indonesia 1967 - lulus SMA, ke Jakarta Melanjutkan kuliah di ATNI, Akademi Teater Nasional Indonesia
1968 - bersama Teguh Karya, ikut mendirikan grup TEATER POPULER HOTEL INDONESIA, Bekerja sebagai aktor, penulis, sutradara
Drama-drama yang pernah dimainkan bersama TEATER POPULER (1968 – 1977);
Teh dan Simpati/Robert Anderson The Rainmaker/Richard Nash Jayaprana/Jef Last Machbeth/William Shakespeare The Glass Menagery/Tennessee William The Father/August Strindberg The Good Person of Shechzwan/Bertolt Brecht Woyzeck/Georg Buchner Monserrat/Emannuel Robles The Great Hunter/Wolf Mankiewitz White Disease/Karel Capek Blood Wedding/Frederico Garcia Lorca Tartuffe/Moliere Titik Silang/N. Riantiarno Doa Natal/N. Riantiarno Potret/N. Riantiarno
1970 - Bersama TEATER POPULER dan Teguh Karya, terjun ke dunia film. Bekerja dan bermain dalam film-film; Wajah Seorang Laki-laki Cinta Pertama Ranjang Pengantin Kawin Lari Percintaan Dalam Semusim Pada 1 Maret 1977, mendirikan TEATER KOMA |
SANDIWARA PANJANG – FULL PLAY | |
01. Matahari Sore Bersinar Lembayung, ditulis kembali, Titik Silang 02. Tali-Tali 03. Malam Semakin Kelam 04. Lingkaran Putih
05. Surat Kaleng (Trilogi RUMAH KERTAS I) 06. Namaku Kiki (Trilogi RUMAH KERTAS II) 07. Bianglala 08. Jujur Itu .. (sandiwara untuk anak-anak) 09. Nyanyian Air Hujan 10. Langit Kelabu 11. Angin
12. Rumah Kertas (Trilogi RUMAH KERTAS III) 13. Marah atawa Astana, atau Maaf.Maaf.Maaf. 14. J.J atawa Jian Juhro 15. Kontes 1980
TRILOGI OPERA KECOA 16. Bom Waktu 17. Opera Kecoa 18. Opera Julini
19. Opera Primadona 20. Sampek Engtay 21. Banci Gugat 22. Konglomerat Burisrawa 23. Pialang Segi Tiga Emas 24. Suksesi 25. RSJ atau Rumah Sakit Jiwa 26. Opera Ular Putih 27. Sang Demonstran 28. Semar Gugat 29. Cinta Yang Serakah 30. Kala 31. Opera Sembelit 32. Samson Delila 33. Republik Bagong 34. Presiden Burung-Burung 35. Tanda Cinta |
1972
1973 1974 1975
1977 1977 1978 1978 1979 1979 1979
1977 1978 1979 1980
1982 1985 1986
1988 1988 1989 1990 1990 1990 1991 1994 1994 1995 1996 1997 1998 2000 2001 2001 2005 |
SANDIWARA PENDEK, untuk PANGGUNG dan TEVE | |
01. Nyaris 02. Jam Dinding Yang Berdetak 03. Pelangi 04. Doa Natal 05. Titik Silang 06. Cermin I (Monolog) 07. Cermin II 08. Gigi Busuk 09. Anak Kandung 10. Potret 11. Lubang 12. Sebuah Operet 13. Matahari-Matahari 14. Ibu (base on Malam Semakin Kelam) 15. Gelas Retak 16. Benang-Benang Rapuh 17. Operat Harijadi 18. Lingkaran Putih 19. Tiga Merpati 20. Merah dan Putih 21. Karina 22. Operet Burung-Burung 23. Percintaan Senja 24. Memburu Kekasih 25. Jumilah Kembang Kota Paris 26. Pesta Emas 27. Rembulan Yang Terluka 28. Juwita 29. Perawan-Perawan 30. Atikah 31. Rumah Jompo 32. Pecundang 33. CERMIN Dan KECOA, Kumpulan Monolog |
1972 1973 1973 1973 1973 1973 1977 1978 1979 1979 1980 1981 1981 1982 1982 1983 1984 1984 1984 1986 1987 1988 1989 1989 1989 1989 1989 1989 1990 1990 1990 1990 1994 |
BUKU KUMPULAN PUISI
01. RATNA - 1975
02. DARI YANG BUSUK ADAKAH - 1975
03. DEGUNG RINDU - 2005
NASKAH DRAMA ADAPTASI atau SADURAN | |
01. Si Bakil (L’Avare) 02. Kena Tipu (Le Medicine Malgre Lui) 03. Doea Dara 04. Kopral Doel Kotjek (Woyzeck) 05. Opera Ikan Asin (The Three Penny Opera) 06. Tiga Dewa dan Kupu-Kupu (The Good Person of Sechzwan) 07. Opera Perang (Mother Courage and Her Children) 08. Wanita-Wanita Parlemen (Women in Parliament) 09. Pinangan 10. Pemburu Perkasa 11. Opera Salah Kaprah (The Comedy of Error) 12. Roman Yulia (Romeo Juliet) 13. Opera Suka-Suka Kamu (As You Like It) 14. Opera Kutu 15. Orang Kaya Baru (Le Bourgeouis Gentilhomme) 16. Republik Togog (Tartuffe) 17. Sandiwara Para Binatang (Animal Farm) 19. Tenung (The Crucible) 18. Perkawinan Figaro (The Marriage of Figaro) 20. Matinya Pedagang Keliling (Death of Salesman) 21. Kabut Natal 22. Pengejaran (Monserrat) 23. Opera Rama-Shinta 24. Opera Mahabharata 25. Opera Anoman |
Moliere Moliere Moliere Georg Buchner Bertolt Brecht Bertolt Brecht Bertolt Brecht Aristophanes Anton Chekov Wolf Mankiewitz William Shakespeare William Shalespeare William Shakespeare Carl Zuckmayer Moliere Moliere George Orwell Beaumarchais Arthur Miller Arthur Miller Keneth Sawyer Goodman Emannuel Robles Walmiki Viyasa Walmiki |
NOVEL-NOVELET
01. Ranjang Bayi (novelet) 08. Mahabarata Jawa, diterbitkan GRASINDO 2016 09. Perang Jin, diterbitkan BUKU MOJOK, 2022 |
SKENARIO FILM dan TELEVISI
FILM: 01. Amalia SH 02. Ranjang Penganten 03. Ketemu Jodoh 04. Dalam Kabut dan Badai 05. Jinak-Jinak Merpati 06. Perangkap Cinta 07. Dr. Siti Pertiwi Pergi Ke Desa 08. Gadis Hitam Putih 09. Gaun Pengantin 10. Halimun 11. Ketemu Jodoh 12. Jakarta Jakarta 13. Kawin Lari 14. Macan Kertas 15. Pacar Pertama 16. Puber 17. Sama Juga Bohong 18. Skandal (Kasus) 19. Surat Undangan 20. Cemeng 2005, The Last Primadona (disutradarai sendiri pada 1995)
TELEVISI: 21. Nikmat Membawa Sengsara, 6 episode (tentang AIDS) 22. Onah dan Impiannya, Suryakanta Kala, 3 episode (tentang AIDS) 23. Kupu-Kupu Ungu, 13 episode (tentang AIDS) 24. Cinta Terhalang Tembok, miniseri 6 episode 25. Komedi Nusa Getir, 13 episode 26. Salon, 13 episode 27. Meniti Pelangi, 26 episode 28. Opera Miss Kejora, 10 episode 29. Sampek Engtay, 10 episode 30. Teh dan Soda, 2 episode |
BUKU KARYA N.RIANTIARNO, YANG SUDAH DITERBITKAN:
01. TRILOGI OPERA KECOA, Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini, drama. Penerbit Maha Tari, Jogyakarta. |