MAHABARATA: Asmara Raja Dewa
Venue: GRAHA BHAKTI BUDAYA, PKJ – TIM
Tanggal : 16 s.d 25 November 2018
Jam Pertunjukan : Senin – Sabtu = 19.30 WIB dan Minggu = 13.30 WIB
TEATER KOMA, produksi ke-154, 2018
GRAHA BHAKTI BUDAYA
Karya & Sutradara: N. Riantiarno
Info Tiket:
0821 22 7777 09 • 021 735 0460 • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Tiket Online:
HTM:
SENIN NOMAT
Rp. 60.000 | Rp. 80.000 | Rp. 120.000 | Rp. 180.000 | Rp. 240.000 | Rp. 320.000
Weekday (Selasa – Kamis)
Rp. 75.000 | Rp. 100.000 | Rp. 150.000 | Rp. 225.000 | Rp. 300.000 | Rp. 400.000
Weekend (Jumat – Minggu)
Rp. 100.000| Rp. 150.000 | Rp. 225.000 | Rp. 300.000 | Rp. 400.000 | Rp. 500.000
SINOPSIS
Semula hanya ada kekosongan abadi. Kemudian, untuk mengisi alam semesta, Hyang Wenang menciptakan Tiga Dunia. Mayapada, Madyapada dan Marcapada. Semua dihuni oleh Ras Wayang.
Mayapada atau Dunia Kekal atau Dunia Atas merupakan tempat tinggal wayang suci, dewa-dewi. Penguasanya, Hyang Tunggal. Dari istrinya, Dewi Rekatawati, Tunggal memiliki empat orang putra yang cakap: Manan, Antaga, Ismaya dan Manikmaya.
Pada suatu masa, empat dewa, Manan-Antaga-Ismaya-Manikmaya, berkelahi berebut sebutan ‘Paling Tua’. Akibat perkelahian itu, Antaga, Ismaya dan Manan berubah menjadi buruk rupa. Sedang Manikmaya dinobatkan sebagai ahliwaris Tunggal, menjadi Raja Tiga Dunia. Setelah Tunggal lengser keprabon, Manikmaya berkuasa atas Tribuana atau Tiga Dunia. Dia, kini, adalah Rajadewa. Gelarnya, Batara Guru.
Inilah kisah tentang sang penguasa, Batara Guru, dalam menjaga kedamaian Tiga Dunia, yang selalu diusik oleh setan, demit dan makhluk halus lainnya, penghuni Madyapada atau Dunia Gelap. Mereka selalu berhasrat merebut tampuk kekuasaan Tiga Dunia.
Ini juga kisah tentang hubungan asmara, tentang percintaan dewa dan dewi, tentang Rajadewa yang sering tak mampu menguasai nafsunya sendiri. Hingga kelak, Tiga Dunia terancam musnah oleh buah kesalahan Batara Guru di masa lalu.
Apa yang bisa dilakukan para dewa untuk mencegah berakhirnya dunia? Jawabannya ada dalam lakon “Mahabarata: Asmara Raja Dewa”.