J.J

Sampah-Sampah Kota

Venue: GRAHA BHAKTI BUDAYA, PKJ – TIM

Tanggal : 8 s.d 17 November 2019

Jam Pertunjukan :  Senin – Sabtu = 19.30 WIB dan Minggu  = 13.30 WIB

 

TEATER KOMA, produksi ke-159, 2019

GRAHA BHAKTI BUDAYA

 

Naskah Karya: N. Riantiarno

Sutradara: RANGGA Riantiarno

 

Info Tiket:

0821 22 7777 09 • 021 735 0460 • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

Tiket Online:

www.teaterkoma.org

GO-TIX.id

www.blibli.com

 

HTM:

SENIN NOMAT

Rp. 60.000 | Rp. 80.000 | Rp. 120.000 | Rp. 180.000 | Rp. 240.000 | Rp. 320.000

Weekday (Selasa – Jumat)

Rp. 75.000 | Rp. 100.000 | Rp. 150.000 | Rp. 225.000 | Rp. 300.000 | Rp. 400.000

Weekend (Sabtu – Minggu)

Rp. 100.000| Rp. 150.000 | Rp. 225.000 | Rp. 300.000 | Rp. 400.000 | Rp. 500.000

 

Pemain:

idries pulungan • budi ros • Tuti hartati • DAISY LANTANG

RATNA ULLY • RAHELI DHARMAWAN • ADE FIRMAN HAKIM • ZULFI RAMDONI

DANA HASSAN • ANDHINI PUTERI • SEKAR DEWANTARI • dll.

 

 

Pekerja:

Asisten Sutradara: BAYU DHARMAWANpenata artistik: idries pulungan

penata cahaya: deray setyadipenata musik: fero a. Stefanus

penata gerak: ratna ullypenata rias & rambut: sena sukarya

penasehat rias & rambut: subarkah hadisarjanapenata busana: ALEX FATAHILLAH

Multimedia: DEDEN BULQINI • Pengarah Teknik: TINTON PRIANGGORO

Perancang Grafis: RA7DIKA • Instruktur Vokal: NAOMI LG

Manajer Panggung: SARI MADJID • Pimpinan Produksi: RATNA RIANTIARNO

Konsultan Kreatif : N. RIANTIARNO & OHAN ADIPUTRA

 

 

Sinopsis

 Jian dan Juhro adalah sepasang suami isteri. Mereka hidup di sebuah gubuk di kolong jembatan. Sehari-hari, seperti sebagian penghuni kolong jembatan lainnya, Jian bekerja sebagai kuli pengangkut sampah. Digaji harian. Tidak punya jaminan masa depan. Meski begitu dia tetap bekerja dengan jujur, rajin, giat dan gembira. Bersama Juhro, yang tengah hamil tua, dia hidup bahagia.

 Semua ini tak lepas dari pengawasan Mandor Kepala dan tiga mandor bawahannya, Tiga Pemutus. Mereka sudah mempelajari sekian banyak penghuni kolong jembatan. Hasil penyelidikan itu mengerucut kepada satu kandidat. Keberadaan Jian merupakan sebuah keunikan. Dan, mereka memutuskan, keunikan itu harus diuji. Semacam tes. Mereka ingin melihat sampai sejauh mana kejujuran Jian bisa bertahan.

 Suatu hari, Para Pemutus menjatuhkan sebuah tas berisi uang di sekitar tempat Jian bekerja. Melihat jumlah uang yang amat banyak dalam tas, Jian panik. Dia bertanya-tanya dalam hati, siapakah pemilik tas tersebut. Tapi, setelah pergumulan hebat, Jian merasa uang tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya. Dan ini, bagi Para Pemutus, sudah merupakan sebuah pemberontakan.

 

 

Synopsis

 Jian and Juhro are a married couple. They live in a shack under a bridge. Every day, just like most people living there, Jian works as a garbage worker. He is paid daily. His future is uncertain. Even so, he still works honestly, diligently, industriously and merrily. With Juhro, who is nearing childbirth, he lives happily.

This does not escape the surveillance of the Head Foreman and his subordinates, The Three Decision Makers. They have studied numerous people who live under the bridge. Which leads them to one candidate. The existence of Jian is something unique. And, they decided, that uniqueness must be verified. A kind of test. They want to see how far Jian’s honesty can persevere.

 One day, The Decision Makers drop a bag filled with money where Jian works. Seeing the amount of money inside the bag, Jian panicks. He wonders who does the bag belong to. But, after a long struggle, Jian feels that the money has to be returned to its owner. And this, to The Decision Makers, is an act of rebellion.